Minggu, 15 Desember 2013

Tujuan Pelaporan Keuangan


Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis. Pelaporan keungan harus menyediakan informasi yang:
11.  Berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional. Informasi yang disajikan harus komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas-aktivitas ekonomi dan bisnis serta ingin mempelajari informasi tersebut secara seksama.
22. Membantu investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman. Karena arus kas investor dan kreditor berhubungan dengan arus kas perusahaan, maka pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang dapat membantu investor, kreditor, serta pemakai lainnya menilai jumlah, ketepatan waktu, dan ketidakpastian arus kas masuk bersih prospektif pada perusahaan terkait.
33. Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.
Singkatnya tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan (1) informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, (2) informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan, dan (3) informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya terebut, dan perubahannya.
Penekanan pada “penilaian arus kas masa depan” mungkin akan membuat anda mengira bahwa dasar kas lebih diinginkan daripada dasar akrual. Ini tidak benar. Informasi yang didasarkan atas akuntansi akrual umumnya menyediakan indikasi yang lebih baik tentang kemampuan saat ini dan masa depan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan disbanding informasi yang semata-mata didasarkan atas pengaruh keuangan dari penerimaan dan pengeluaran kas.
Ingat kembali pelajaran pengantar akuntansi anda bahwa tujuan dari akuntansi dasar akrual adalah untuk mejamin agar perusahaan mencatat kejadian-kejadian yang mengubah laporan keuangan sebuah entitas pada periode terjadinya, bukan pada periode ketika entitas mengeluarkan atau menerima kas. Penggunaan dasar akrual untuk menentukan laba bersih berarti mengakui pendapatan ketika dihasilkan, bukan ketuka kas diterima, serta mengakui beban pada saat terjadi, bukan pada saat kas dibayarkan. Menurut akuntansi akrual, sebagian besar pendapatan diakui pada saat penjualan, sehingga bias dihubungkan dengan lingkungan ekonomi dari periode ketika penjualan terjadi.

Sumber:
Buku Akuntansi Intermediate jilid 1 edisi 12 (Donald E. Kieso).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar