Kamis, 12 Desember 2013

Life About Making Choice


Menentukan arah hidup setelah lulus dari perguran tinggi atau setelah lulus bersekolah adalah kita harus memilih jalan yang yang akan kita tempuh untuk melanjutkan hidup. Setiap manusia selalu diberikan pilihan oleh Tuhan. Pilihan-pilihan itu tidak bisa kita hindari. Kita tidak bisa memutar waktu dan kemudian membatalkan setiap pilihan kita
Setiap pilihan, pasti ada konsekuensi yang harus siap kita pikul. Kadang, kita tak tahu menahu tentang konsekuensi yang akan kita terima. Dan itu adalah sebuah hikmah yang Tuhan berikan kepada kita. Sehingga tidak ada kesia-siaan dalam pilihan kita.
Hidup kita hari ini adalah hasil dari sebuah pilihan yang diambil pada masa yang kemarin-kemarin, dan pilihan hari ini menentukan kehidupan kita di masa yang akan datang. Dan setiap hari ada banyak keputusan yang harus di ambil dari berbagai macam pilihan, dan kepuasan yang kita ambil tersebut harus dipikirkan secara matang-matang. Bangun pagi kita sudah memilih ingin memakai baju apa untuk ke sekolah, ke kampus atau ke aktifitas lainnya. Begitu banyak pilihan dalam setiap aspek kehidupan. Bahkan ketika kita tidak memilih apapun itu adalah sebuah pilihan juga.


Bahagia adalah pilihan. Sukses adalah pilihan .Hidup adalah suatu pilihan dan kita yang menentukan pilihan itu. Apakah kita ingin bahagia, gembira, susah, senang, kaya atau miskin semuanya kita sendiri yang menentukan. Kuncinya adalah befikir positif dan optimisme.  Maka Tentukanlah pilihan hidupmu dengan tepat biar tidak ada penyesalan. Berfikirlah potif agar membuahkan sesuatu yang positif pula. Saat kita dihadapkan pada cobaan kita mempunyai pilihan untuk bersedih atau berfikir positif dibalik ujian pasti akan ada kebahagiaan.



Nick Vujicic barkata “Orang kerap bertanya bagaimana aku bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Jawaban tepatku adalah aku punya pilihan. Aku bisa merasa marah karena tidak punya tungkai, atau aku bisa bersyukur karena punya tujuan. Aku memilih sikap bersyukur, kau juga bisa melakukannnya.” Hal itu menyadarkan kita banyak sekali pilihan dalam hidup bahkan untuk seseorang yang memiliki keterbatasan seperti Nick.

Begitulah hidup penuh dengan pilihan bagaikan persimpangan jalan yang tak tau akhir dari jalan itu sendiri akan kah penuh dengan cahaya atau diselimuti kabut gelap kehidupan semuanya kembali pada diri kita menatap kedepan dan menentukan pilihan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar